Solo Leveling Season 2 Episode 9: Paling Dibenci, Tapi Penuh Makna untuk Jinwoo

Solo Leveling menceritakan perjalanan Sung Jinwoo yang terus berkembang berkat sistem yang membantunya naik level. Sejauh ini, adaptasi animenya berhasil menghadirkan animasi keren dan pertarungan yang seru, sesuai dengan materi aslinya.  

Tapi, ketika Solo Leveling Season 2 Episode 9 tayang—yang hampir tidak ada adegan pertarungannya—banyak fans langsung kecewa. Bahkan, episode ini jadi yang paling banyak dapat dislike di Crunchyroll.  

Salah satu daya tarik utama Solo Leveling adalah aura keren Jinwoo dan dominasinya di setiap pertarungan. Nah, di episode ini, elemen itu justru berkurang. Tapi ternyata, ada hal lain yang nggak disangka-sangka muncul di episode ini—perkembangan karakter Jinwoo!

Jujur aja, perkembangan karakter bukanlah hal utama di Solo Leveling. Sejak Jinwoo terikat dengan sistem, fokusnya cuma satu—terus naik level. Nggak banyak ruang untuk emosi, dia lebih seperti mesin pembantai monster yang dingin (tapi tetap keren) demi menjadi semakin kuat.

Tapi di Episode 9, kita akhirnya melihat sisi rapuh Jinwoo yang udah lama nggak kelihatan sejak dia masih jadi hunter peringkat E yang diremehkan.  

Di momen yang lebih tenang, ibunya akhirnya bangun berkat eliksir penyembuh yang dia kasih. Saat melihat ibunya berdiri di bawah sinar bulan, menatapnya dengan penuh kasih sayang, Jinwoo nggak bisa menahan air matanya. Tangis bahagia, lega, dan emosi yang meluap semuanya terasa di sana. Plus, salut buat tim animasi yang sukses bikin adegan ini begitu berkesan!
Di Episode 9, kita nggak melihat Shadow Monarch yang biasa kita kenal, tapi seorang anak yang akhirnya mencapai tujuan yang selama ini dia kejar tanpa henti.  

Ingat, sebelum ada sistem dan semua kekuatan luar biasa itu, Jinwoo udah nekat masuk dungeon dan mempertaruhkan nyawanya. Kenapa? Demi keluarganya. Dia butuh tunjangan dari Asosiasi Hunter buat biaya pengobatan ibunya.  

Sejak awal, motivasi terbesar Jinwoo adalah satu—menyembuhkan ibunya. Episode 9 akhirnya nunjukin sisi ini, yang selama ini ketutup sama kekuatan dan sikap dinginnya.  

Tapi nggak bisa dipungkiri, perjalanan Jinwoo penuh dengan pilihan moral yang abu-abu. Contohnya saat dia membunuh Kim Chul dan menjadikannya bayangan. Oke, Chul memang bukan orang baik, tapi tetap aja, keputusan Jinwoo sering bikin orang bertanya-tanya tentang sisi kemanusiaannya yang terus berubah.  

Ambisinya buat jadi lebih kuat memang mengubah dirinya sedikit demi sedikit. Kalau Episode 9 bisa lebih dalam mengulik sisi ini, mungkin bakal jadi salah satu episode terbaik. Sayangnya, episode ini cuma menyentuh permukaannya dan berhenti di situ.

Meskipun episode ini terasa lebih emosional dibanding versi manhwa, sebenarnya masih bisa digali lebih dalam soal refleksi diri Jinwoo. Kenapa? Karena dengan ibunya yang akhirnya sembuh, Jinwoo sekarang ada di titik perubahan penting dalam hidupnya.  

Dia udah mencapai tujuan utama yang selama ini dia perjuangkan—sesuatu yang nggak akan dia korbankan demi apa pun. Dan sekarang, dia punya sesuatu yang nyata dan berharga untuk dilindungi.  

Solo Leveling memang cerita power fantasy, jadi jelas Jinwoo nggak bakal berhenti jadi lebih kuat. Tapi perubahan perspektif di Episode 9 bakal bikin keputusan-keputusan Jinwoo ke depan terasa lebih berbobot. Contohnya, waktu dia ditawari ikut raid di Pulau Jeju, dia nggak langsung setuju. Dia sempat terdiam sebelum akhirnya perhatiannya teralihkan ke duel para hunter peringkat S.  

Gimana perubahan ini bakal memengaruhi tindakan dan perkembangan karakter Jinwoo ke depannya? Masih jadi misteri. Tapi yang jelas, meskipun Episode 9 beda dari formula Solo Leveling yang biasanya penuh aksi, episode ini tetap berhasil menyampaikan makna yang dalam.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال